Rabu, 06 Juni 2012

CONTOH-CONTOH PTK




Diambil sepenuhnya dari PTK karya NURHAYATI S.Pd : 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
                        Mutu pendidikan merupakan fokus perhatian dalam rangka   memperbaiki   kwalitas  Sumber Daya Manusia ( SDM ). Berbagai upaya untuk meningkatkan kwalitas pendidikan terus menerus dilakukan baik oleh pemerintah, lembaga pendidikan maupun masyarakat diantaranya dilakukannya upaya-upaya inovasi dibidang pendidikan dalam pembelajaran.
IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
                                    Dimasa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan beryarat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Karena itu pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan masyarakat yang dinamis.
Bahan pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

                               Dan salah satu tujuan mata pelajaran IPS dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) adalah agar peserta didik memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis, kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
                        Proses belajar mengajar pelajaran IPS di Sekolah Dasar dilaksanakan tergantung  pada kondisi sekolah, baik media pembelajaran, model pembelajaran, atau  metode pembelajarannya. Secara umum pembelajaran masih disampaikan secara konvensional atau ceramah dan diskusi saja. Hanya sedikit guru yang menggunakan model-model pembelajaran yang  bervariasi dan dapat menarik minat siswa untuk belajar. Semua itu terkendala dengan media pembelajaran dan pengetahuan guru tentang model-model pembelajaran. Guru hanya sepenuhnya mengandalkan pada buku paket yang bersumber dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, atau buku teks lainnya.
                                  Materi IPS yang begitu  luas serta jam belajar yang hanya 3 jam pelajaran dalam satu minggu juga mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran IPS. Sehingga proses pembelajaran masih didominasi oleh guru. Dan siswa pun tidak termotivasi  untuk aktif bertanya, dan melakukan kegiatan dalam pembelajaran IPS yang sifatnya banyak hafalan, dan materi yang terus berubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
                                    Meskipun masalah pendidikan  yang begitu kompleks,  namun pada akhirnya dalam  kondisi tertentu semua itu akan bermuara pada peranan guru dalam menarik semua komponen pendidikan secara harmonis, yang pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Salah satu komponen peningkatan motivasi belajar siswa adalah dengan menggunakan model-model atau metode-metode pembelajaran yang aktif dan kooperatif sehingga menarik minat belajar siswa.
                        Penggunaaan model-model pembelajaran dengan metode pembelajaran  yang aktif dan kooperatif sehingga  menarik  dalam pembelajaran juga dapat meningkatkan  motivasi belajar siswa. Selain guru menguasai materi pembelajaran dengan baik, metode pembelajaran pun mempengaruhi motivasi belajar siswa, untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.
                         Rendahnya kemampuan siswa bertanya dalam pembelajaran IPS dan hasil   belajar yang diperoleh pun kurang maksimal. Hanya sekitar 20 %,siswa pun yang mau bertanya , dan hanya 20 % siswa yang menjawab pertanyaan guru secara perorangan, Hasil  belajar pun masih banyak yang di bawah rata-rata hasil belajar siswa sekitar 48%. Dan diperoleh temuan mengenai sikap siswa terhadap proses pembelajarn Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), siswa mengalami kejenuhan karena pembelajaran tidak menarik karena guru tidak menggunakan metode yang menarik dan bervariasi, guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan akhirnya pembelajaran siswa pun tidak bermakna.
                                  Berdasarkan permasalahan yang diuraikan tersebut, maka  perlu kiranya dilakukan penelitian tindakan kelas dilakukan.ini. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka peneliti mencoba melakukan penelitian dengan mengajukan judul “ Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Snowball Throwing pada Pembelajaran IPS di SDN Leuwiranji 04 Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor”.
B.     Rumusan Masalah
              Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apakah  model  pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa  pada pembelajaran IPS tentang Globalisasi di SDN Leuwiranji 04 Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor ?
2.      Bagaimanakah metode pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang Globalisasi ?

C.    Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum
Meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS.
2.      Tujuan Khusus
Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing.

D.    Manfaat  Penelitian
1.      Manfaat Bagi Peneliti ( Guru )
a.       Mengembangkan ilmu yang dimiliki tentang Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran Snowball Throwing.
b.      Berbagi ilmu dan pengalaman dengan para pembaca.
2.      Manfaat Bagi Siswa
a.       Meningkatkan kemampuan bertanya dengan menggunakan model pembelajaran snowball Throwing.
b.      Meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing.
3.      Manfaat Bagi Sekolah
a.       Sebagai tempat untuk melakukan pengembangan ilmu penelitian
dengan tujuan meningkatkan mutu seorang pendidiknya.
b.      Meningkatkan kwalitas mutu pendidikan para siswa di lembaga sekolah ini.

E.     Definisi Operasional
                              Untuk memperjelas tentang judul penelitian ini,maka penulis akan menegaskan kembali dan memberi arahan tentang apa yang akan diteliti.
1.      Pengertian Motivasi Belajar
                             Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar ( Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono, 2006 :80).
Hakekat motivasi balajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku. Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.(Agus supriyono, 2009: 1630).
2.       Model Pembelajaran Cooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran berbasis sosial. Menurut Anita lie, model pembelajaran ini didasarkan pada falsafah homo homoni socius. Berlawanan dengan teori Darwin, falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Dialog interaktif   ( interaksi sosial) adalah kunci dari semua kehidupan sosial. Tanpa interaksi sosial, tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
3.      Model Pembelajaran Cooperatif Snowball Throwing
 Model pembelajaran Snowball Throwing pada hakekatnya  metode pembelajaran aktif untuk mengarahkan atensi peserta didik terhadap materi yang dipelajarinya.
4.      Pengertian IPS
                        IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan  Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga negara dunia yang cinta damai.(KTSP SD , 2006:1)

 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    KAJIAN TEORI
1.      Hakekat Motivasi Belajar Siswa
a.      Pengertian Motivasi
                                    Abraham H. Maslow dengan teori motivasi-nya mengemukakan ada lima tingkatan kebutuhan manusia secara berjenjangan : 1). phisik : sandang, pangan, dan papan ; 2). rasa dan jaminan ; tidak ada kekhwatiran akan dikeluarkan dari tempat kerja sewaktu-waktu ; 3). kasih sayang dan kebersamaan ; 4). penghargaan dan pengakuan ; dan 5). aktualisasi diri. ( David dan Newstorm, 1990:68-71; Hersey &  Blanchard ,1993: 33-38 ; French, 1986: 113-114 ). Dikatakan bahwa umumnya kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya akan muncul setelah kebutuhan pada tingkat sebelumnya terpenuhi/ terpuaskan. David Mc. Clelland ( French,1986:115-116; Wexley,1991:227-231) dengan Three N yaitu : 1) needs for achievement ; 2) needs for fower ; 3) needs for afiliations. Orang butuh berprestasi, kekuasaan dan afiliasi. Hasil penelitian David Mc. Clelland menunjukkan bahwa kebutuhan berprestasi merupakan kebutuhan manusia yang nyata, yang dapat dibedakan dengan yang lain, dan memerlukan motivasi yang cukup tinggi.
                                    Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar ( Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono, 2006 :80).
                        Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu (i) kebutuhan, (ii) dorongan, (iii) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada tidak ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan apa yang ia harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar ( Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono,2006 : 80-81).
                                    Frederich Herzberg ( French,1986:116-117 ; Hersey dan Blanchard,1993 : 69-74) menjelaskan bahwa ada faktor motivator yang bersifat langsung dan faktor hygiene yang bersifat tidak langsung, yang berkaitan dengan motivasi.
                        Faktor-faktor motivator : prestasi, pengakuan, tanggungjawab. Faktor-faktor hygiene : kebijakan organisasi, pengawasan, gaji, hubungan interpersonal, dan kondisi kerja. Hersey dan Blanchard(1986: 68-74) kaitannya dengan kerangka motivasi dan tujuan menjelaskan keterkaitanteori maslow dan Herzberg. Maslow mengidentifikasi kebutuhan atau motif yang ada pada seseorang dalam melakukan kegiatan, sedangkan Herzberg pada kepuasan kegiatan ( prestasi ) yang akan memotivasi seseorang dalam melakukan kegiatannya. Kebuthan penghargaan, pengakuan, aktualisasi diri pada hirarki Maslow merupakan motivator-nya Herzberg, sedangkan kebutuhan fisiologis, rasa aman, dan jaminan, cinta kasih, dan kebersamaan, serta sebagian kebutuhan penghargaan dan pengakuan pada hierarki Maslow, identik dengan faktor hygiene-nya Herzberg.

b.      Arti Penting Motivasi Belajar
          Belajar merupakan tindakan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya tau tidak terjadinya proses belajar. Prose belajar terjadi bekat sisw memperoleh sesuatau yang ada dilingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa beupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Tindakan belajar tentang suatu hal tersebut tampak sebagai perilaku belajar yang tampak dari luar. Apakah hal-hal di luar siswa yang menyebabkan belajar juga sukar ditentukan ? Oleh karena itu beberapa ahli mengemukakan pandangan yang berbeda tentang belajar.
                        Menurut Dimyati & Mujdiono (2006:9-10) Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.
                                    Gagne  mengatakan belajar merupakan  yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan,sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajaran. Dengan demikian, belajar adalah seperangkat kognitif yang merubah sifat stiimulasi lingkungan, melewati pengelolaan informasi, menjadi kapabilitaras baru.(Dimyati,2009:9-10).
                        Menurut Agus Supriyono (2009:3) Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik penguatan (motivasi) yang dilandasi tujuan tertentu                                    Sementar itu Yusnandar & Zulkifli (2003:3) mengemukakan tentang belajar, menurut mereka :
1.      Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku seseorang baik yang bersikap jasmaniah, intelektual, dan sikap sebagai hasil dari pengalaman.
2.      Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku melalui latihan (pendidikan)
3.      Belajar adalah proses perubahan perilaku yang dapat dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian tentang pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan.
                                    Hakekat motivasi balajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku. Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.(Agus supriyono, 2009: 1630).
                        Indikator motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno dapat diklasifikikasikan sebagai berikut :
1.      Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
2.      Adanya dorongan dan kebutuhan belajar.
3.      Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
4.      Adanya penghargaan dalam belajar.
5.      Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6.      Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik.
                                    Menurut Agus Supriyono,( 2009: 163).Motivasi belajar bertalian erat dengan tujuan belajar. Terkait dengan hal tersebut motivasi mempunyai fungsi :
1.      Mendorong peserta didik untuk berbuat. Motivasi sebagai pendorong atau motor dari setiap kegiatan belajar.
2.      Menentukan arah kegiatan pembelajaran yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Motivasi belajar memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran.
3.      Menyeleksi kegiatan pembelajaran, yakini menentukan kegiatan-kegiatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujan pembelajaran dengan menyeleksi kegiatan-kegiatan yang tidak menunjang bagi pencapaian tujuan tersebut.
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa motivasi belajar adalah sebagai berikut : (1) Menyadarkan kedudukan awal belajar, proses, dan hasil akhir, (2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya,(3) Mengarahkan kegiatan belajar, (4) Membesarkan semangat belajar, (5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja ( di sela-sela adanya istirahat atau bermain) yang berkesinambungan ; individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehinggga dapat berhasil.
                                    Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut : (1) Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil.(2) Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam-macam ; ada yang acuh tak acuh, ada yang tak memusatkan perhatian, dan ada yang bermain, di  samping yang bersemangat untuk belajar.(3) meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara bermacam-macam peran seperti sebagai penasehat, fasilitatator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik. (4) Memberi peluan guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis. (Agus Supriyono, 2009 : 85-86).
2.      Model Pembelajaran Cooperatif  Snowball Throwing
a.    Model Pembelajaran Cooperatif
                                    Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut Arends, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. ( Agus Supriyono, 2009 : 46 ).
                        Model Pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi peserta didik dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajara.(Diklat/Bimtek KTSP Depdiknas  ;2009: 4).
                        Ciri-ciri model pembelajaran yang baik (Diklat/Bimtek KTSP Depdiknas,2009:8) :
·         Adanya keterlibatan Intelektual-emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap.
·          Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran
·          Guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator, dan motivator kegiatan belajar peserta didik
·          Penggunaan berbagai metode, alat, dan media pembelajaran.
Model pembelajaran Cooperative Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pengajaran Cooperative Learning dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/ belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
                        Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran berbasis sosial. Menurut Anita lie, model pembelajaran ini didasarkan pada falsafah homo homoni socius. Berlawanan dengan teori Darwin, falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Dialog interaktif ( interaksi sosial) adalah kunci dari semua kehidupan sosial. Tanpa interaksi sosial, tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
                        Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekadar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan : (1) “memudahkan siswa belajar” sesuatu yang “bermanfaat” seperti, fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengn sesama ; (2) pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka yang berkompetensi.
                        (Agus Supriyono, 2009 :58 ) Roger dan david johnson mengatakan bahwak tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah :
1.      Positive interdependence ( saling ketergantungan positif ).
2.      Personal responbility ( tanggung jawab perseorangan).
3.      Face to face promotive interaction ( interaksi promotif).
4.      Interpersonal skill ( komunikasi antar anggota).
5.      Group Processing ( pemrosesan kelompok).
Saling ketergantungan secara positif, adalah sifat yang menunjukkan saling ketergantungan satu terhadap yang lain di dalam kelompok secara positif. Keberhasilan kelompok sangat ditentukan oleh peran serta setiap anggota kelompok, karena setiap anggota kelompok dianggap memiliki kontribusi. Jadi peserta didik berkolaborasi bukan berkompetensi.
                        Akuntabilitas individu, yaitu, bahwa setiap individu di dalam kelompok mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok, sehingga keberhasilan kelompok sangat ditentukan oleh tanggung jawab setiap anggota.
              Keterampilan sosial, meliputi seluruh kehidupan sosial, kepekaan sosial dan mendidik peserta didik untuk menumbuhkan pengekangan diri dan pengarahan diri demi kepentingan kelompok. Keterampilan ini mengajarkan peserta didik untuk belajar memberi dan menerima, mengambil dan menerima tanggung jawab, menghormati hak orang lain dan membentuk kesadaran sosial.
Proses bekerja dalam kelompok, proses perolehan jawaban permasalahan dikerjakan oleh kelompok secara bersama-sama.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.
b.      Model Pembelajaran Cooperatif Snowball Throwing
         Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam menggunakan  metode mengajar, prinsip tersebut terutama berkaitan dengan faktor perkembangan kemampuan siswa.
               Menurut Udin S. Winataputra (2005:44) metode mengajar yang harus diperhatikan diantaranya :
1)      Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu (curiosity) siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran.
2)      Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.
3)      Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah
4)      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran
5)      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan (berinkuiri) terhadap sesuatu topik permasalahan
6)      Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak
7)      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri (independent study)
8)      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerjasama (cooperatif learning)
9)      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajar.
   Model Pembelajaran Snowball Throwing pada hakikatnya metode pembelajaran aktif untuk mengarahkan atensi peserta didik terhadap materi yang dipelajarinya.
               Langkah – langkah Metode Pembelajaran Aktif Snowball Throwing :
1.      Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
2.      Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing- masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
3.      Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
4.      Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
5.      Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lainnya selama + 15 menit.
6.      Setelah siswa dapat satu bola/ satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
7.      Evaluasi.
8.      Penutup.
3.      Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
a.      Pengertian Pembelajaran
                        Pembelajaran adalah suatu proses kegiatan yang ditata dan diatur sedemikian rupa dengan didasarkan pada berbagai aspek, baik menyangkut aspek konsep hakikat pembelajaran, maupun ketentuan-ketentuan yuridis formal yang mengatur pelaksanaan pendidikan pada umumnya dan pembelajaran secara lebih khusus.
                        Implikasi dari pembelajaran menurut Dadang Sukirman & Nana Jumhana (2007:7) sebagai berikut :
1)      Belajar tidak hanya sekedar menghafal, akan tetapi siswa harus membangun pengetahuannnya
2)      Hasil belajar tidak hanya cukup untuk memenuhi konsumsi pengetahuan (kognitif) saja akan tetapi harus direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak (aplikasi)
3)      Dalam belajar siswa harus mengalami sendiri, dan bukan hanya sebagai penerima dari pemberian orang lain (guru). Oleh karena itu proses pembelajaran harus membiasakan siswa terlibat dalam memecahkan permasalahan-permasalahan
4)      Pembelajaran harus membiasakan siswa banyak berinteraksi dengan sumber-sumber pembelajaran atau lingkungan pembelajaran secara luas dan bervariasi serta tidak hanya oleh ruang kelas saja
5)      Pembelajaran harus memposisikan siswa sebagai subjek pembelajaran yang aktif untuk melakukan aktivitas belajar dimana guru sebagai fasilitator pembelajarannya.

b.      Pengertian Pelajaran IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial  (Social Studies) merupakan kajian tentang manusia, kajian interaksi antara manusia yang satu dengan lainnya. IPS merupakan kajian secara terintegrasi tentang ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk meningkatkan kompetensi kewarganegaraan (civic). Ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi di dalamnya adalah antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filosofi, ilmu politik, psikologi, agama dan sosiologi. IPS berhubungan langsung dengan kebutuhan dasar manusia akan sandang, pangan , papan, harta milik, keamanan, kenyamanan dan impian (Ellis, Arthur K. 1998:2-7).
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan  Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga negara dunia yang cinta damai.(KTSP SD , 2006:1)
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan  Sosial (IPS) di tingkat Sekolah Dasar (SD), meliputi bahan kajian: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi. Bahan kajian itu menjadi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Mata pelajaran IPS bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa kehidupan masyarakat (Nursid Sumaatmaja, 1980;20).
c.       Fungsi Pelajaran IPS

                                  Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.(KTSP SD,2006)
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, konferehensif, dan terpadu dalam kehidupan masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

d.      Tujuan Pelajaran IPS

                        Mata Pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memilki kemampuan sebagai berikut (KTSP :2006) :
1)      Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
2)      Memilki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3)      Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4)      Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.



e.       Ruang Lingkup Pelajaran IPS
                        Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1)      Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2)      Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3)      Sistem Sosial dan Budaya
4)      Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

B.     Kerangka Berfikir
                 Keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan oleh strategi pembelajaran yang dilakukan guru. Guru dituntut untuk memahami komponen-komponen dasar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut pula untuk paham tentang filosofis dari mengajar dan belajar itu sendiri. Belajar tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan, akan tetapi juga sejumlah perilaku yang akan menjadi kepemilikan siswa.
                 Penggunaan metode, stategi, dan kelengkapan dalam pengajaran adalah bagian dari kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru. Guru harus dapat menciptakan kondisi dan situasi, serta ketertarikan siswa untuk belajar.
                 (Agus Supriyono,2009: 162)   Menurut Prastya Irawan dkk. Mengutip hasil penelitian Fyan dan Maehr bahwa ada tiga faktor yang memengaruhi prestasi belajar yaitu latar belakang keluarga, kondisi atau konteks sekolah dan motivasi, maka faktor terakhir merupakan faktor yang paling baik. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi.
   Sehingga guru harus menggunakan metode-metode pembelajaran yang menarik dan bervariasi sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar. Dan menjadikan pembelajaran bermakna bagi siswa serta keberhasilan siswa dalam pembelajaran pun akan optimal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
               Untuk mencapai tujuan di atas, banyak hal yang harus dipenuhi dan diperhatikan dalam mempengaruhi proses belajar siswa yaitu dari berbagai faktor, baik guru secara langsung maupun tidak langsung. Di dalam penelitian yang dilakukan di SDN Leuwiranji 04 Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor, penulis menemukan permasalahan yang sangat menarik untuk diteliti, yaitu motivasi belajar siswa yang rendah sehingga hasil belajar pun kurang memuaskan.
                      Penyebabnya adalah siswa kurang tertarik, bosan, dan jenuh terhadap pembelajaran IPS. Karena pembelajaran IPS yang sifatnya banyak hafalan, dalam menyampaikan materi pembelajaran pun guru masih menggunakan metode tradisional ( ceramah,tanya jawab,dan hanya mencatat saja), guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif  dan diskusi yang dilakukan siswa pun belum terarah kepada kegiatan siswa yang bermakna dalam pembelajaran, siswa masih banyak yang bercanda, bermain, dan tidak fokus pada kegiatan yang dilakukan.
               Untuk itu seorang guru inisiatif harus berinisiatif dan kreatif untuk menyiapkan metode pembelajaran yang tepat dengan materi yang akan diajarkan, agar pembelajaran yang dilakukan siswa menjadi aktif, kreatif,dan menimbulkan rasa ingin tahu pada siswa serta  bermakna bagi siswa
                  Salah satu metode yang peneliti anggap paling tepat untuk masalah di atas adalah metode pembelajaran Snowball Throwing. Dengan metode Snowball Throwing, siswa diberikan kesempatan untuk aktif, saling bekerjasama dengan siswa lain dalam menerima materi pelajaran, dan siswa diberi kesempatan untuk aktif bertanya dan menjawab pertanyaan secara perorangan.

C.    Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian kajian teoritis dan kerangka berfikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut :
“ Dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing pada Pembelajaran IPS Kelas VI materi globalisasi ,  maka motivasi belajar siswa di SDN Leuwiranji 04 Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor akan meningkat”.

 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A.    Jenis Penelitian
         Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian Kemmis & Mc Taggart.

B.     Setting Penelitian
1.      Waktu Penelitian
   Penelitian ini berlangsung pada semester genap pada tahun pelajaran 2010/2011. Mulai bulan Februari sampai April 2011.
2.      Tempat Penelitian
     Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SDN Leuwiranji 04 Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.

C.    Subyek Penelitian
           Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI  SDN Leuwiranji 04 Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor . Dengan jumlah 12 laki-laki  orang dan perempuan  4 orang.
D.    Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
1.      Sumber Data
                                    Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas VI SDN Leuwiranji 04 Kecamatan Rumpin kabupaten Bogor. Data siswa yang diambil berupa tes hasil belajar, keaktifan siswa dan inertaksi antara guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar serta kegiatan guru.
2.      Teknik Pengumpulan Data
2.1. Teknik Pengumpulan Data
                        Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan cara :
a.       Tes evaluasi
b.      Observasi
2.2. Alat Pengumpulan Data
                        Alat pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini berupa :
a.       Butir soal tes evaluasi
b.      Lembar observasi siswa
c.       Lembar observasi guru
d.      Lembar Kerja Siswa

E.     Instumen Penelitian
            Instrumen penelitian PTK berupa lembar pengamatan guru, lembar pengamatan siswa, dan soal-soal tes siswa.

F.     Teknik Analisis Data
            Data hasil observasi dianalisa bersama-sama dengan mitra kolaborasi, kemudian ditafsirkan berdasarkan kajian pustaka dan pengalaman guru.
            Hasil belajar siswa (evaluasi) dianalisis sesuai ketentuan belajar siswa.
            Hasil motivasi siswa dianalisis berdasarkan deskrifsi kualitatif sesuai dengan kriteria penilaian dalam motivasi siswa.

G.    Tahap-tahap Penelitian Siklus I dan Siklus II (dilakukan sesuai hasil refleksi siklus I )           
            Penelitian tindakan kelas dengan alur atau tahapan (perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi) disajikan dalam dua siklus sebagai berikut.

Perencanaan Siklus I meliputi :
1.      Menyusun RPP dan perangkat lainnya seperti LKS, gambar-gambar.
2.      Menyiapkan lembar soal post test siswa.
3.      Menyiapkan lembar observasi guru.
4.      Menyiapkan lembar pengamatan diskusi kelompok.
      Penyusunan siklus II meliputi :
1.      Menyusun RPP perbaikan setelah melakukan siklus I.
2.      Menyiapkan lembar soal post test siswa.
3.      Menyiapkan Lembar observasi guru.
4.      Menyiapkan lembar pengamatan motivasi siswa dalam bertanya.

H.    Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan Pebruari 2011 sampai April 2011.
NO
RENCANA KEGIATAN
FEBRUARI
MARET
APRIL
MINGGU KE-
MINGGU KE-
MINGGU KE-
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1.
PERENCANAAN











2.
PELAKSANAAN
A.    Siklus I
a.       Perencanaan
b.      Tindakan
c.       Observasi
d.      Refleksi
B.     Siklus II
a.       Perencanaan
b.      Tindakan
c.       Observasi
d.      Refleksi



























3.
PENYUSUNAN LAPORAN





I.       Peneliti
Nama                                       : Nurhayati,S.Pd
NIP                                         : 197707131999032006
Tempat Tanggal Lahir             : Jakarta, 13 Juli 1977
Pangkat/Gol/Ruang                 : Penata Muda TK I/ III B
Tempat Tugas                          : SDN. Leuwiranji 01 Kecamatan Rumpin
                                                  Kabupaten Bogor


 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Penelitian
                Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan pada  setiapsiklus, sebanyak dua siklus dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS Kelas VI dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Snowball Throwing tergambar pada laporan hasil pembahasan yang diuraikan sebagai berikut:
1.      Siklus I
a.       Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran siklus I dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Snowball Throwing pada materi globalisasi. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu siswa dapat menjelaskan pengertian globalisasi dan siswa dapat menjelaskan peranan Indonesia pada era globalisasi. Waktu pembelajaran untuk siklus I dilakukan selama satu kali pertemuan (3x35 menit) termasuk post test. Perencanaan pembelajaran sebagai berikut:
1)      Sebelum pembelajaran dimulai guru menyampaikan materi yang akan disajikan agar siswa lebih siap menghadapi pelajaran baru.
2)        Guru  menugaskan siswa untuk membaca buku paket hal 91-100
3)        Guru menugaskan siswa membuat pertanyaan pada selembar kertas, yang kemudian kertas pertanyaan tersebut dbuat bola salju lalu dilemparkan kepada temannya.
4)        Siswa yang mendapatkan bola salju yang berisikan pertanyaan langsung menjawab pertanyaan dari temannya
5)        Guru menugaskan siswa untuk membacakan pertanyaan dan jawabannya, kemudian guru memberikan penghargaan kepada siswa  yang membuat dan menjawab pertanyaan dengan benar.
6)        Guru memberikan kesempatan kepada siswa tentang hal-hal yang belum dipahami.
7)        Kegiatan diakhiri dengan mengerjakan evaluasi yang harus dikerjakan oleh masing-masing siswa.
b.      Pelaksanaan Tindakan
          Pada siklus I dilaksanakan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yaitu mengenai pengertian globalisasi dan peranan Indonesia dalam globalisasi. Pelaksanaan Siklus I dilakukan pada hari kamis, 08 Pebruari 2011  pada jam pelajaran ke- 5,6, dan 7 dengan alokasi waktu 3x35 menit.
c.       Hasil Observasi Tindakan Siklus I
1)      Hasil Pengamatan Kegiatan Siklus I
                Hasil pengamatan yang diperoleh dari siklus I adalah sebagai berikut :
Tabel  4.1
Hasil Pengamatan  Kegiatan Siklus I.
No.
Aspek Penilaian
Rata-rata skor yang diamati
  1.
Kwalitas Pertanyaan
2,50
2.
Kwalitas Jawaban
2,50
3.
Menghargai pendapat teman
2,50
4.
Ketepatan waktu
2,50
5.
Keberanian mengungkapkan pendapat
2,00
6.
Keberanian bertanya
2,00
7.
Menjelaskan materi ke kelompok
2,00

Jumlah
16,00

Rata-rata
2,29
              
               Hasil pengamatan kegiatan berdasarkan tabel  di atas maka, kegiatan siswa pada sikulus I belum mencapai maksimal dilihat dari rata-rata hanya 2,29.
2)Hasil Belajar Siswa Siklus I
Di bawah ini adalah hasil nilai post test yang dicapai siswa dalam kegiatan siklus I.
Tabel 4.2
Hasil Post Test pada Siklus I
No.
Nama Siswa
Skor Nilai
1.
Akbar Ferdiansyah
80
2.
Amelia Wijaya
70
3.
Asep Maulana Akbar
80
4.
Eky Prasetyo
60
5.
Fajar Topik Hidayat
70
6.
Ilham Ramadhan
70
7.
Lutfhi Kamal
70
8.
M. Yusuf Mutaqin
70
9.
Muhammad Nur Iman
80
10.
Oki Hadiansyah
50
11.
Restu Badriatul Insan
90
12.
Rio Fadilatulail
90
13.
Riska Piliyaningsih
80
14.
Sahrul Romadhona
90
15.
Siti Komalasari
50
16.
Siti Nurmayunita
80

Jumlah
1180

Rata-rata
73,75

                Berdasarkan hasil belajar di atas, maka nilai terendah diperoleh nilai 50, sedangkan nilai tertinggi 90. Dengan nilai rata-ratanya 73,75. Dengan demikian dilihat secara individu ada 1 siswa yang belum mencapai KKM, jika dilihat dari rata-rata kelas sudah mencapai KKM SDN Leuwiranji 04.
d.      Hasil Refleksi Tindakan Siklus I
a.       Hanya ada 3 siswa yang berani bertanya,dan hanya 4 orang siswa yang berani menjawab secara perorangan selebihnya dijawab hanya secara klasikal saja.
b.      Ketika melakukan kerja kelompok siswa terlihat ribut dan bingung, karena tidak mengerti tugas yang harus dikerjakan, dan kelompok tidak terorganisir dengan baik.
c.       Guru  belum memahami betul langkah-langkah model pembelajaran Snowball Throwing, sehingga kegiatan tidak terarah dan tidak sesuai skenario pembelajaran.
d.      Waktu dalam pembelajaran perlu diefektifkan lagi.
e.       Ketika guru menyampaikan materi siswa kurang memerhatikan penjelasan guru.

2.      Siklus II
a.       Perencanaan Pembelajaran
          Perencanaan pembelajaran pada siklus II berdasarkan hasil observasi dan refleksi tindakan siklus I. Masalah yang timbul pada siklus I menjadi acuan perbaikan perencanaan pembelajaran pada siklus II. Dengan membuat Rencana  Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)  perbaikan tindakan siklus II.
          Pembelajaran pada siklus II menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing, pada materi dampak globalisasi. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai adalah siswa dapat menyebutkan contoh dampak positif dan dampak negatif globalisasi. Waktu pembelajaran dilakukan dalam satu pertemuan 3 x 35 menit, termasuk pelaksanaan post test. Pelaksanaan Pembelajaran diuraikan sebagai berikut :
1)      Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2)      Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
3)      Masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
4)      Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
5)      Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola/ satu pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
6)      Lalu siswa mengerjakan evaluasi yang harus dikerjakan masing-masing.

b.      Pelaksanaan Tindakan Siklus II
          Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari kamis,17 Februari 2011 sesuai dengan perencanaan pembelajaran perbaikan selama 3 x35 menit pada jam pelajaran ke- 5,6, dan 7.

c.       Hasil Observasi siklus II
1)      Hasil Pengamatan Tindakan Siklus II
Hasil pengamatan kegiatan  yang  diperoleh pada siklus II adalah sebagai berikut :



Tabel 4.3
Hasil Pengamatan Kegiatan Siklus II
No.
Aspek Penilaian
Rata-rata skor yang diamati
  1.
Kwalitas Pertanyaan
3,60
2.
Kwalitas Jawaban
3,60
3.
Menghargai pendapat teman
3,40
4.
Ketepatan waktu
3,70
5.
Keberanian mengungkapkan pendapat
3,50
6.
Keberanian bertanya
3,50
7.
Menjelaskan materi ke kelompok
4,00

Jumlah
25,30

Rata-rata
3,61

                Dengan melihat hasil pengamatan kegiatan pada siklus II mengalami peningkatan dari nilai rata-rata  2,21 pada siklus I menjadi 3,61pada siklus II.

2)      Hasil Belajar Siklus II
                Di bawah ini adalah hasil nilai post test yang dicapai oleh siswa pada siklus  II.
Tabel 4.4
Hasil Post Test Siklus II

No.
Nama Siswa
Skor Nilai
1.
Akbar Ferdiansyah
93
2.
Amelia Wijaya
83
3.
Asep maulana Akbar
90
4.
Eky Prasetyo
70
5.
Fajar Topik hidayat
90
6.
Ilham Ramadhan
80
7.
Lutfhi Kamal
83
8.
M. yusuf Mutaqin
83
9.
Muhamad Nur Iman
90
10.
Oki hadiansyah
70
11.
Restu Badriatul Insani
100
12.
Rio fadilatulail
100
13.
Riska Piliyaningsih
80
14.
Sahrul Romadhona
100
15.
Siti Komalasari
66
16.
Siti Nurmayunita
80

Jumlah
1358

Rata-rata
84,88

                Hasil post test siklus II  dengan nilai terendah 66 dan nilai tertinggi 100. Dengan nilai rat-rata kelas 84,88.  Secara keseluruhan nilai post test pada siklus II mengalami peningkatan baik secara individu maupun rata-rata kelas daripada siklus I.  Dengan demikian hasil belajar siklus II sudah melebihi KKM SDN Leuwiranji 04.
d.      Hasil Refleksi Tindakan Siklus II
    Hasil analisis peneliti dibantu oleh observer pada siklus II  ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Siswa sudah berani mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran yang belum diketahui baik  terhadap teman atau gurunya.
2.       Siswa menjawab pertanyaan guru secara klasikal sudah berkurang, siswa sudah berani menjawab perorangan.
3.      Ketika guru menjelaskan siswa memperhatikan dengan baik.
Sehingga materi globalisasi dan dampak globalisasi dapat dipahami oleh siswa.
4.      Dalam penyampaian materi pada kelompoknya siswa sudah terorganisir, sehinnga siswa tidak melakukan kegiatan lain seperti bercanda, bermain, atau mengganggu temannya.
5.      Guru sudah memahami langkah-langkah model pembelajaran Snowball Trhowing, sehingga kegiatan siswa sudah terarah sesuai dengan tujuan perbaikan pembelajaran.
6.      Waktu yang digunakan dalam pembelajaran sudah efektif sesuai dengan skenario pembelajaran.
7.      Motivasi siswa dalam pembelajaran IPS materi globalisasi dan dampaknya makin meningkat.


B.     Pembahasan Hasil Penelitian
1.      Kegiatan Motivasi Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Snowball Throwing.
                Penelitian yang dilaksanakan di kelas VI SDN Leuwiranji 04 Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor yng diawali dengan refleksi guru peneliti untuk mengetahui motivasi belajar siswa terhadap pelajaran IPS yang hasilnya kurang memuaskan, siswa tidak termotivasi untuk bertanya atau menjawab pertanyaan dari teman atau guru, serta hasil belajarpun kurang maksimal bagi sebagian siswa.
                Penggunaan Model pembelajaran Snowball Throwing, dengan kegiatan yang mengaktifkan seluruh peserta didik, baik bekerja perorangan maupun kelompok sehingga membuat siswa merasa senang dan tertarik pada pembelajaran IPS. Siswa termotivasi untuk saling bekerjasama dalam kelompoknya. Dan siswapun termotivasi untuk bertanya ataupun menjawab pertanyaan yang diawali dengan menulis pada selembar kertas yang pada akhirnya siswa dapat mengungkapkannya secara lisan.
                Data diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan untuk meningkatkan motivasi siswa dengan menggunakan model pembelajaran snowball Throwing.
                Berdasarkan tabel di bawah ini diperoleh bahwa aktifitas siswa mengalami perubahan positif dari setiap siklusnya. Rata-rata skor aktifitas siswa dapat digambarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5
Kegiatan  Siswa pada Pembelajaran kooperatif Snowball Throwing Siklus I dan siklus II
    
No.
Tindakan
Rata-rata
1.
Siklus I
2,29
2.
Siklus II
3,61

Tabel 4.6
Diagram Rata-rata Kegiatan Siswa Pada Pembelajaran Kooperatif Snowball Throwing Siklus I dan II






                        Berdasarkan grafik di atas maka dapat disimpulkan bahwa, kegiatan  siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan.  Motivasi belajar siswa semakin meningkat dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing.
2.    Hasil Belajar Siswa
          Untuk tercapainya tujuan pembelajaran, maka diadakan evaluasi berupa post test. Post test pada siklus II mengalami peningkatan daripada siklus I.  Di bawah ini adalah   daftar nilai pada post test siklus  I dan  siklus II.
Tabel 4.7
Daftar Nilai Post test Siklus I dan Siklus II


No.
Nama Siswa
Perolehan Nilai


Siklus I
Siklus II
1.
Akbar Ferdiansyah
80
93
2.
Amelia Wijaya
70
83
3.
Asep Maulana Akbar
80
90
4.
Eky Prasetyo
60
70
5.
Fajar Topik Hidayat
70
90
6.
Ilham Ramadhan
70
80
7.
Lutfhi Kamal
70
83
8.
M. Yusuf Mutaqin
70
83
9.
Muhammad Nur Iman
80
90
10.
Oki Hadiansyah
50
70
11.
Restu Badriatul Insan
90
100
12.
Rio Fadilatulail
90
100
13.
Riska Piliyaningsih
80
80
14.
Sahrul Romadhona
90
100
15.
Siti Komalasari
50
66
16.
Siti Nurmayunita
80
80

Jumlah
1180
1358

Rata-rata
73,75
84,88


          Dari data di atas dapat digambarkan dalam bentuk diagran sebagai berikut :

Tabel 4.8
Diagram Rata-rata Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS
Model Kooperatif  Snowball Throwing Siklus I dan Siklus II.


          Berdasarkan tabel dan diagram  di atas, maka dapat dipresentasikan bahwa hasil belajar dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 11,13. Ini dapat dilihat dari perolehan nilai akhir setiap siklusnya mengalami peningkatan. Dengan demikian  hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkat.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN Leuwiranji 04 Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor dengan mengambil judul : “ Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Snowball Throwing pada Pembelajaran IPS Kelas 6 di SDN Leuwiranji 04 Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor “. Maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1.      Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran Snowball Throwing  pada pembelajaran IPS tentang globalisasi dapat meningkatkan aktivitas siswa ke arah yang positif.
2.      Penerapan model pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS Kelas 6 di SDN Leuwiranji 04. Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi,  berdasarkan data pada tabel dan diagram  tersebut hasil rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan dari rata-rata 2,29 menjadi 3,61.
3.      Penerapan model pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi rata-rata hasil post test belajar siswa  pada setiap siklusnya mengalami peningkatan yang baik. Dari data yang diperoleh hasil rata-rata belajar siswa naik dari 73,75 menjadi 84,88. Hal ini juga  meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pembelajaran IPS tentang globalisasi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi, aktivitas, dan hasil belajara siswa.

B.     Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan :
1.      Diharapkan guru dapat lebih mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat, agar kegiatan pembelajaran tidak monoton, sehingga  dapat memotivasi belajar siswa dan pembelajaranpun mendapatkan hasil yang lebih baik. Seperti yang dilakukan oleh peneliti ini, dengan menggunakan dan menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing pada pembelajaran IPS kelas 6 tentang  materi globalisasi dapat memberikan beberapa keuntungan diantaranya : meningkatkan kemampuan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari teman atau guru, menghargai pendapaat orang lain, bekerja dalam kelompok ahli, menjelaskan ke kelompok asal dan hasil belajar siswapun mengalami peningkatan dengan baik.
Salah satu keberhasilan pembelajaran IPS siswa bukan hanya pada kemampuan guru menjelaskan materi secara detail, tetapi tergantung pula pada kesungguhan dan ketekunan siswa dalam mempelajaari IPS


DAFTAR PUSTAKA

Agus Supriyono, Cooperatif Learning, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009
Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta,  2006
Mendiknas. 2006. Bahan Sosialisasi KTSP. Depdiknas: Jakarta.
Depdiknas, Diklat/Bimtek KTSP, 2009.
Sukirman D dan  Jumhana N, Perencanaan Pembelajaran, Bandung : UPI Press, 2007.
Winataputra, Udin, dkk, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Universitas Terbuka, 2005.
Zulkifli E, Yusnandar E, Strategi Belajar Mengajar, Serang : UPI Serang, 2003.
Hersey & Blanchard. (1993). Management of organizational behavior – utilizing human resources. Sixth Edition. New Jersey : Prentice Hall International.Inc.
Ellis, Arthur K.1998.Teching and Learning Elementary Social Studies.Allyn & Bacon: Needham Heights
Degeng, Nyoman S. Tanpa tahun. Teori Pembelajaran 1: Taksonomi Variabel. Malang: Program Magister Manajemen Pendidikan Universitas Terbuka.

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


                                                                                


UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS VI MATERI GLOBALISASI DI SDN LEUWIRANJI 04 KECAMATAN RUMPIN KABUPATEN BOGOR

Oleh :
NURHAYATI,S.Pd.








SEKOLAH DASAR NEGERI LEUWIRANJI 01 KECAMATAN RUMPIN
 KABUPATEN BOGOR
2011
LEMBAR PENGESAHAN



1.   Judul               : Upaya Peningkatan motivasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran 
               Snowball Throwing pada Pembelajaran IPS Kelas VI Materi Globalisasi
               di SDN Leuwiranji 04 Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.
                          



2. Identitas Peneliti

No.
Nama Peneliti
NIP
Gol/
Ruang
Jabatan
Unit Kerja
1.
Supriyati,S.Pd
197202131999032006
III B
Guru Madya TK I
SDN. Leuwiranji 04
2.
Nurhayati,S.pd
197707131999032006
III B
 Madya TK I
SDN. Leuwiranji 01
3.
Ugum Gumelar,S.Pd
196112021983051001
IV  A

SDN. Malahpar
4.
Ayub, S.Pd



SDN Leuwiranji 02
5.
Syuhada


GTT
SDN Leuwiranji 03
6.
Ade Syafrudin,S.Pdi
196108051983081001
IV A

SDN Leuwiranji 02
7.
Rawat


GTT
SDN Leuwiranji 02
  


3.  Lokasi Penelitian       : SDN Leuwiranji 04
4.  Lama Penelitian        : 2 Bulan ( Pebruari – April 2011)
5.  Biaya Penelitian        : Kelompok Peneliti



                                                                                      Rumpin,  02 April 2011  Mengetahui/ Mengesahkan
          Kepala Sekolah                                                               Peneliti



 SOBIRIN,S.Pd.                                                             NURHAYATI,S.Pd.                   NIP. 196207161984121001                                           NIP. 197707131999032006




ABSTRAK


NURHAYATI,S.Pd, 2011. “ Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa  Melalui Model Pembelajaran Snowball Throwing dalam Pembelajaran IPS Kelas VI Pada Materi Globalisasi di SDN Leuwiranji 04 Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Leuwiranji 04 Kecamatan Rumpin kabupaten Bogor. Waktu Pelaksanaan sesuai jadwal pelajaran yang ada di kelas VI.  Pelakasanaan dimulai dari tanggal   Pebruari sampai 02 April 2011. Adapun subyek penelitiannya adalah siswa kelas VI SDN Leuwiranji 04 Tahun pelajaran 2010-2011.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu : Perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi sebanyak dua siklus dengan dua kali pertemuan setiap siklusnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran IPS di kelas VI pada materi globalisasi dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing.
Dari sebuah hipotesis yang dirumuskan bahwa, “ Dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing pada Pembelajaran IPS Kelas VI materi globalisasi ,  maka motivasi belajar siswa di SDN Leuwiranji 04 Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor akan meningkat”.
Untuk menguji kebenaran hipotesis ini, peneliti segera mengadakan penelitian dengan mengambil sample 16 siswa kelas VI SDN Leuwiranji 04 sebagai pelaksanaan tindakan.
Hasil kegiatan tindakan yang dilaksanakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1.      Nilai post test siklus I dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 73,75
2.      Nilai post test siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 84,88.
3.      Kegiatan motivasi siswa pada siklus I dengan rata-rata siswa2,29.
4.      Kegiatan motivasi siswa pada siklus II meningkat menjadi 3,61.

Dari hasil kegiatan tindakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan tindakan dari setiap siklusnya mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat hasil belajar siswa, motivasi siswa, serta respon siswa yang semakin baik. Ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.





   


                     

             






KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya yang diberikan kepada penulis, sehingga laporan penelitian tindakan kelas ini dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditetapkan.
Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)  ini dibuat sebagai tugas tagihan KKG BERMUTU yang diselenggarakan di tempat penulis bertugas.
Dalam penelitian ini  banyak sekali hambatan dan kesulitan yang dihadapi terutama pengetahuan kami tentang PTK ini. Namun berkat bantuan, motivasi, dan bimbingan semua pihak, akhirnya semua dapat diatasi.
Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya, dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1.      Sobirin, S.Pd., Sebagai Kepala Sekolah SDN Leuwiranji 04 yang memberikan masukan, motivasi,  bimbingan, serta ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini.
2.      Sugeng, S.Pd., Sebagai Ketua Gugus 01 Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor yang telah memberikan fasilitas tempat untuk berlangsungnya kegiatan KKG BERMUTU.
3.      Asep Saepullah, M.Pd, sebagai pemberi materi PTK KKG BERMUTU  kabupaten Bogor.
4.      Ketua KKG dan Pengurus dan pemandu yang menyelenggarakan kegiatan KKG BERMUTU.
5.      Rekan-rekan guru sebagai teman berkolaborasi dalam penelitian tindakan ini.
6.      Suami, istri, serta anak-anakku tercinta yang menjadi motivator dalam penyelesaian laporan penelitian tindakan ini.
7.      Pihak-pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas terselesaikannya laporan penelitian.

Penulis menyadari bawa PTK ini masih banyak kekurangan  dari berbagai hal, karena keterbatasan penulis terutama pengetahuan penulis tentang Penelitian tindakan kelas ini. Kritik dan saran penulis harapkan untuk perbaikan PTK di masa berikutnya.
Semoga PTK ini bermanfaat untuk peningkatan pembelajaran di sekolah, Amin.

                                                                     Rumpin, 02 April 2011
                                                                    

                                                                                    Penulis














DAFTAR ISI

ABSTRAK..................................................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................v
DAFTAR ISI..............................................................................................vii
DAFTAR TABEL......................................................................................ix
DAFTAR GRAFIK....................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A.    Latar Belakang Masalah...................................................................    1
B.     Rumusan Masalah.............................................................................   3
C.     Tujuan Penelitian..............................................................................    4         
D.    Manfaat Penelitian............................................................................   4         
E.     Definisi Operasional.........................................................................    4
BAB II KAJIAN TEORITIS.......................................................................  6
A.    Kajian teori.......................................................................................    6
1.      Hakekat Motivasi Belajar..........................................................    7
2.      Model Pembelajaran Cooperatif Snowball Throwing..............     10
3.      Pembelajaran IPS.......................................................................   14
B.     Kerangka Berfikir.............................................................................   17
C.     Hipotesis Tindakan............................................................................  19
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN..................................................            20
A.    Jenis Penelitian..................................................................................   20
B.     Setting Penelitian...............................................................................  20
C.     Subyek Penelitian..............................................................................   20
D.    Sumber Data dan Teknik pengumpulan Data...................................   20
E.     Instrumen penelitian.........................................................................    21
F.      Teknik Analisis Data........................................................................    21
G.    Tahap-tahap Penelitian Siklus I dan Siklus II....................................  21
H.    Jadwal Pelaksanaan............................................................................. 22
I.       Perkiraan Biaya Penelitian.................................................................  23
J.       Tim Peneliti........................................................................................  23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................           24
A.    Hasil penelitian.................................................................................  24
1.      Siklus I........................................................................................  24
2.      Siklus II....................................................................................... 27
B.     Pembahasan. Hasil Penelitian............................................................ 31
1.      Kegiatan Siswa.............................................................................            31
2.      Hasil Belajar siswa......................................................................  33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................           35
A.    Kesimpulan........................................................................................ 35
B.     Saran.................................................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................37     
LAMPIRAN – LAMPIRAN...............................................................................
RIWAYAT HIDUP..............................................................................................













DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Hasil Pengamatan kegiatan siklus I......................................................25
Tabel 4.2. Hasil post tes siklus I............................................................................26
Tabel 4.3 Hasil pengamatan kegiatan siklus II......................................................29
Tabel 4.4 Hasil post tes siklus II............................................................................29
Tabel 4.5 Kegiatan  Siswa pada Pembelajaran kooperatif Snowball Throwing Siklus I dan siklus II..............................................................................................32


Tabel 4.7 Daftar Nilai Post test Siklus I dan Siklus II..........................................33

Tabel 4.8 Diagram Rata-rata Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS  Model Kooperatif  Snowball Throwing Siklus I dan Siklus II........................................34






















DAFTAR GRAFIK
Tabel 4.6 Diagram Rata-rata Kegiatan Siswa Pada Pembelajaran Kooperatif Snowball Throwing Siklus I dan II.......................................................................32

Tabel 4.8 Diagram Rata-rata Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS  Model Kooperatif  Snowball Throwing Siklus I dan Siklus II........................................34



















DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran :
RPP SiklusI……………………………………………………………………………..…1
Lembar Kerja Siswa ( LKS) Siklus I……………………………………………….……..5
Rubrik pengamatan kegiatan bertanya I……………………………………………….….6
Soal-soal tes tertulis siklus I……………………………………………………………....8
Daftar hasil tes tertulis siklus I……………………………………………………..……..9
RPP Siklus II……………………………………………………………………………..10
Lembar Kerja Siswa (LKS) siklus II……………………………………………………..14
Rubrik pengamatan kegiatan bertanya siklus II………………………………………….15
Daftar hasil tes siklus I…………………………………………………………………..17
Soal-soal tes tertulis siklus II…………………………………………………………….18
Lembar observasi pembelajaran…………………………………………………………20
Foto kegiatan pembelajaran……………………………………………………………...21




















1 komentar:

  1. CasinoTopDo Casino - All-In-One review of our casino
    Read wall street bets our CasinoTopDo Casino review of every aspect, from the 텍사스홀덤 live 승부사 온라인 환전 casino to the 해외사이트 live games and bonuses offered. Find 호반 그래프 out which is best and where

    BalasHapus